Menikah bagi sebagian orang adalah impian terindah
Walaupun bagi sebagiannya lagi adalah sebuah tanggungjawab
Kenyataannya menikah adalah sebuah impian yang harus
dipertanggungjawabkan
Memulai hubungan dari hal yang sederhana…ketika merasakan “getaran”
rasa ingin memiliki seseorang.. berubah menjadi perasaan yang kompleks.. Ingin
berbagi segalanya dalam suka maupun duka…Mencintai dan ingin dicintai
Pernah merasakan disakiti, dikhianati, dikecewakan..
Pernah merasakan “bertepuk sebelah tangan”
Hingga bagai terangkum tak ada manis dalam hubungan asmara…
Terluka adalah sangat menyakitkan…
Tapi bertemu denganmu…
Merasakan kasih yang begitu lugu dan polos
Semua perhatian, janji, dan kasih sayang yang demikian rupa
Aku “jatuh cinta”
Pada seorang Pria lugu
Yang membuatku selalu nyaman
Pada seorang Pria pendiam
Yang selalu membuatku terpesona
Pada seorang Pria yang tak memiliki rumah mewah
Tak memiliki mobil mewah
Tak memiliki deposito bermilyar-milyar atau saham dimanapun
Tapi aku memiliki segala yang terbaik yang lebih dari cukup
kudapatkan
Kemewahan yang lebih dari yang kubayangkan
Untuk pertama kalinya dicintai dan dihargai
Yang menerima segala keegoisan dan ketidaksempurnaanku
Yang membuatku akan melakukan apapun untuk menjadi yang
terbaik
Dan membuat hidupku adalah berarti
Hingga kuputuskan akan menjadi istrinya, ibu dari
anak-anaknya…
Menciptakan “Rumah” yang kami impikan
Memulai hidup baru…
Dan dalam perjalanan buah cinta kita bersemi dalam rahimku
Ia baru melewati setengah lebih dari kesiapannya melihat
dunia
Ketika suatu waktu engkau tiba-tiba menghilang
Jerit, tangis, dalam ketidakberdayaan…
Dimanakah keadilan itu..
Mengapa harus dirimu, diriku, dan anak kita?
Kuselusuri tiap waktu dalam kelunglaian hingga tiba masa
anakmu melihat dunia…
Kupasrahkan diri pada keadaaan.. ketika yang tersisa hanya
tanggungjawab
Mengharapkan pelukan itu, genggaman itu, senyum, suara, dan
kehangatanmu
Kemesraan, impian yang belum terwujud… aku menantikanmu
kembali
Memenuhi janjimu…takkan meninggalkanku cepat
Hanya itu yg kupinta…
I’m married and I’m proud of it
I’m not a single parent
Meski bagaimanapun aku takkan menerimanya
Suamiku sedang bertugas di suatu tempat
Yang tak mengijinkannya melakukan kontak dengan siapapun
Ketika waktunya tiba dia akan pulang
Melihat anaknya, menggendongnya, memeluk ku lagi, dan kami
akan berjalan bersama-sama… tertawa bersama…melalui tiap waktu bersama…dan
takkan berpisah lagi.. sampai aku yang menghentikan nafasku…
I’m married and I'm proud of it
Aku akan disini…menantikanmu…
Bahagia bersamamu.. bahagia bersamaku.. bahagia sampai akhir
kehidupan kita
Jangan mengucapkan terimakasih untuk hati dan cinta yang
kuberikan untukmu
Hidup bersamamu adalah anugerah tiada tara
yang dihentikan dengan kejam
Aku akan memejamkan mata
Membukanya kali ini
Dan menemukanmu.. ada disisiku lagi
Menginginkannya sekarang!!!
Menginginkannya sekarang!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar